BENGKULU, KOMPAS.TV - Kami ajak Anda mengenal lebih dekat tradisi berkabung di Pulau Enggano, sebuah prosesi adat yang dijalankan secara turun-temurun. Tradisi ini menjadi simbol peralihan, penghormatan kepada yang telah pergi, sekaligus penanda kuatnya ikatan budaya di tengah keberagaman masyarakat Enggano.
Pulau Enggano, wilayah terluar Indonesia di barat daya Provinsi Bengkulu, dikenal sebagai pulau yang kaya akan suku, bahasa, dan tradisi adat. Salah satu yang masih terus dijaga adalah tradisi berkabung, atau yang dikenal dengan sebutan pantangan.
Seperti yang terlihat di Desa Kaana, puluhan warga datang mengenakan ikat kepala putih, penanda masa berkabung. Mereka menghadiri rumah duka, 20 hari setelah seorang warga dari Suku Kaarubi meninggal dunia.
Selama masa ini, bendera pantangan dikibarkan sebagai simbol larangan melakukan kegiatan adat dan hiburan.
Dalam prosesi pelepasan pantangan ini, perwakilan suku-suku menyampaikan ucapan duka dalam bahasa Enggano. Mereka membawa sebatang kayu yang diikat dengan uang, simbol pemberitahuan kepada pintu-pintu suku bahwa masa perkabungan hampir usai.
Selama pantangan berlangsung, masyarakat dilarang menggelar acara pernikahan, pesta, hingga pertunjukan musik.
Sahabat KompasTV, apa pendapat kalian soal tradisi ini? Komentar di bawah ya!
#enggano #tradisi #bengkulu
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/610466/mengenal-tradisi-pantangan-di-pulau-enggano-ritual-berduka-yang-penuh-makna-kompas-siang